QPE

QPE

Minggu, 04 Oktober 2020

Yoga dan Keutuhan Rumah Tangga

        Assalaamu'alaykum, Millennial Moms!

    Memasuki bulan Oktober tuh udah mulai musim hujan, ya... Bawaannya ingin rebahan sambil main hp tapi tetep dapet cuan. Wah gimana, tuh? 😅

    Kalau Ambu sih bertekad supaya di musim hujan ini tetep sehat lahir batin. Salah satu ikhtiar yang Ambu lakukan adalah ikut latihan yoga bersama Lisa Namuri yang diadakan oleh Wardah X Mom Influencer ID. Acaranya sendiri sudah diadakan pada Minggu, 20 September 2020 lalu jam 09.30 - 11.30 WIB. Ambu dan para Momi dari Mom Influencer ID belajar yoga via Zoom. Ini seru banget, sih... Ambu terakhir yoga kayaknya pas 2018. Lama banget...



Foto keseruan yoga bareng millennial moms dipandu oleh Mbak Lisa Namuri
    
    
    Sebelum memulai yoga, Mbak Lisa ini bercerita sedikit mengenai salah satu aktivitas lain yang ia tekuni yaitu sebagai founder Waste Cycle Indonesia. Kalau mau tau lebih jauh, langsung ke instagram Mbak Lisa aja ya Moms di sini.

    Yoga kala itu ada tiga pose kalo ga salah. Apa ada tiga gerakan gitu, kurang nyimak juga istilah-istilahnya. Tapi Ambu punya sedikit rekaman mengenai gerakan yoga tersebut yang tentunya hanya untuk kepentingan pribadi. Buat dipraktikkan sehari-hari.

    


    Mbak Lisa sendiri cukup sabar dalam mengajarkan gerakan yoga ini. Beberapa kali gerakan Ambu dikoreksi karena Ambu ini agak kaku gimana gitu, tegang terus hidupnya, beneran kaku kek kanebo kering. 😂
Step by step gerakan juga slo-mo gitu padahal kata Mbak Lisa kalau dilakukan lebih cepat malah ga akan begitu capek. 

    Oh ya, sebelum yoga tuh sebenarnya ada ngobrol-ngobrol santai sama Mbak Via dari pihak Wardah. Diminta share-nya gitu dari para momi menngenai pemakaian produk Wardah yang seri UV Shield. Ada yang warna orens dan biru. Kebetulan Ambu punya yang biru, Wardah UV Shield Aqua Fresh Essence. 


Suami pun rutin pakai Wardah UV Shield biru ini

    Wardah UV Shield yang biru ini lebih 'light' gitu dan bisa dipakai saat di dalam ruangan. Kalau yang Wardah UV Shield Active Protection Serum (warna orens) itu waterproof, sweatproof, dan cocok untuk pemakaian outdoor. Keduanya sama sih untuk melindungi dari sinar UV A, sinar UV B, dan blue light misalnya dari layar handphone. Series UV Shield ini 0% alkohol dan mengandung SPF 50 PA ++++ tapi untuk lebih lengkap bisa langsung ke akun Instagram resmi Wardah

    
        GIVEAWAY
    Keseruan yoga kali itu ngga berhenti pas gerakan-gerakannya aja. Keliatannya gampang tapi ternyata sukses bikin Ambu ngos-ngosan dan lutut lemes. Mana Ambu pakai niqob (cadar) saat yoga tersebut jadi saturasi oksigen berkurang. Memang baiknya saat olahraga itu ngga pakai masker/penutup muka, ya...

    Terakhir ada giveaway yang diadakan oleh Wardah dan pertanyaannya seputar produk Wardah dan gerakan yoga tadi. Ambu nyaris menang tapi satu jawaban lagi kurang. Prinsip Ambu, kalo menang giveaway alhamdulillah, kalo kalah ayok lanjut ikut Giveaway lainnya. Hahaha anaknya cepet move on ya Ambu ini... 

        ILMU BERMANFAAT
    Mbak Lisa menekankan bahwa latihan yoga kala itu baiknya menjadi 'oleh-oleh' bagi para momi yang diharapkan bisa menjadi rutinitas. Nah, ini nih yang berusaha Ambu terapkan di kehidupan sehari-hari. Walaupun belum begitu rutin tapi mencoba untuk yoga tipis-tipis. Ambu melakukan gerakan yoga ini bersama suami tercinta, Abah Buya. Biar makin sehat berdua ya...

        HARMONIS
    Justru karena melakukan yoga ini dengan pasangan ternyata bisa menjaga keutuhan rumah tangga lho, Moms!
Diharapkan sih jadi makin romantis ya rumah tangganya. Kan sehat bareng, biar lebih bugar di kala pandemi seperti ini. Juga biar makin fit dalam perkara membersamai anak. Sudah rahasia umum kalau anak-anak itu tenaganya tak terhingga hahaha jadi orangtua harus bisa mengimbanginya. 


Kita semua pasti suka Baby Pose 😎
    
    Berikut gaya Abah lagi pose yoga, bener ngga ya posisinya nih Mbak Lisa?
Kalo salah takut keceletit kan bahaya ya salah urat. 😫
Ini juga ada sedikit video Ambu lagi jadi instruktur yoga buat Abah. Hihihi... Masih amatiran lah kami ini. 

Kalau mau lihat video ini, puter dulu hapenya, Moms! 😆


        Wardah "Renew You"
    Ingin tau ngga keseruan lain dari event ini, jadi tiap peserta dapet hampers Wardah berupa rangkaian series 'Renew You' yaitu perawatan 'anti aging' yang cocok banget buat Ambu, maklum, Ambu tahun ini udah memasuki 31 tahun. Pakai skincare ini semoga jadi lebih muda seakan jadi anak SMP lagi. *eh 😂
    Selama dua minggu ini Ambu coba rutin pakai Wardah 'Renew You' dan rasanya kulit jadi lembab, lebih seger kenyal lembut gimanaaa gitu. Kata Si Abah sih jadi lebih 'glowing' dan berseri gitu. Terus pesan Abah supaya Ambu jangan gonta-ganti skincare biar Abah bisa anggarin budget-nya katanya. 😁




Semoga cocok terus deh ya Ambu pakai Wardah. 
Makasih banget buat Mom Influencer ID, Wardah, dan Mbak Lisa Namuri akan keseruan yoga ini. Menang banyak yekan dapet ilmu bermanfaat, hampers, dan makin 'uwu' sama pasangan.

    Yuk kita yoga sama suami kita masing-masing, Moms!


Salam sayang,
Ambu Mande








Sabtu, 29 Agustus 2020

31 Tahun: Biyung Bingah

Bismillaah...

     Assalaamu'alaykum...

Di bulan Agustus ini banyak kejadian yang di luar perkiraan bahkan tak terduga sebelumnya. Salah satu contohnya adalah keputusan Ambu untuk ikut berkontribusi dalam pembuatan sebuah buku. 

..........

Semoga Ambu bisa menjadi 'ibu bahagia' sesuai dengan judul buku tersebut. 

- bersambung -





Rabu, 01 Juli 2020

New Normal = Semacam Culture Shocked?

     Assalamu'alaykum, Ibu-ibu!
Gimana dengan penerapan New Normal saat ini?

     Hari ahad kemarin, tepatnya 28 Juni 2020, merupakan pertama kalinya Ambu ke luar rumah DAN menuju tempat umum. Rasanya campur aduk, excited yet anxious at the same time. Tempat ramai yang Ambu kunjungi adalah IKEA Alam Sutera. Keluarga Chicken QatSyu yang terdiri dari Abah (suami), Ambu (istri), Aa (anak pertama) dan Dedek (anak kedua), siap menjalani hari-hari baru.

     Apa saja persiapan yang kami lakukan?
- Makan dulu
- Bawa baju ganti untuk sekeluarga
- Bawa air minum dan makanan
- Sedia hand sanitizer, tisu basah, tisu kering, masker
- Niatkan dengan baik, berdo'a agar diberi kelancaran

     Sejujurnya, emang kurang lebih kayak gitu persiapan yang Ambu dan keluarga lakukan tiap bepergian. Namun kali ini rasanya cukup 'aneh' ya karena itu tadi, udah berbulan-bulan diem di rumah. Tentu ini tantangan yang cukup besar bagi orang dengan mobilitas tinggi atau pun sering berkegiatan di luar rumah yang harus mengurangi aktivitasnya bahkan cenderung untuk karantina mandiri selama pandemi. Bagi Ambu yang betah di rumah pun, ada kalanya rasa jenuh menghampiri. Namun jika diniatkan sebagai ikhtiar demi kesehatan keluarga, diem di rumah aja juga hayuk lah. 

     Saat perjalanan menuju IKEA, ga jauh dari bunderan 'Downtown Alam Sutera' terlihat deretan mobil yang sudah mengular. Tepat sekali!
Ini orang-orang yang pada mau ke IKEA. Tentu dengan beragam maksud dan tujuan. Untuk Ambu sendiri, ada apa sih sampai memutuskan harus banget ke IKEA?
Ga belanja online aja?

Senin, 22 Juni 2020

Qatrinna as Niqobis: State of Fashion?

Assalamu'alaykum Warohmatullohi Wa barokaatuuh...

Postingan kali ini cukup emosional bagiku. Ini kisah mengenai perjalanan mengenakan niqob/cadar yang pada 22 Juni 2020 ini tepat sudah satu tahun lamanya.

...bersambung...

Minggu, 21 Juni 2020

Minum Membawa Luka: 5 Menit Penuh Ketegangan

Baru banget kejadian. Hari ini. Tepat 21 Juni hampir pukul 21.00 WIB.

Sebentar, sebelum dilanjutkan, peringatan untuk single-lillah di luaran sana supaya jangan takut menikah 😅. Ini hanyalah sekelumit kisah rumah tangga ketika sudah dikaruniai buah hati. Tak melulu bahagia, tapi kita tetap harus waspada dan bersyukur pada-Nya.

Lanjut...

Malam ini suasana begitu hectic. Anak-anak yang sudah 'memberikan alarm' pertanda mereka lapar. Alarm berupa:

"Aa lapar!"
"Dedek mau makan..."
"Aa mau nasi kecap!"
"Dedek juga!"

Diucapkan oleh dua anak kecil bergantian. Repetitif. Mengintimidasi Ambu yang hendak sisiran karena baru saja selesai mandi. Seharian baru mandi?
Patut diapresiasi. Pernah kok sampai berhari-hari. *jangan ditiru

Nun jauh di dapur sana (oke, ini hiperbola 😂) ada Abah yang tengah 'pakepuk' memasak mie rebus sisa siang tadi. Kuah baksonya habis. Tak ada bumbu yang bersisa. Dengan sok ide Abah bikin mie goreng. Kecap asinnya berasa. Ditumis pakai red onion yang jarang kami beli karena harganya yang cukup tinggi. Raut wajahnya menyiratkan kelelahan. Pun dengan hasil masakan yang kira-kira hanya cukup untuk satu porsi orang dewasa.
"Jadinya cuma sedikit...", ucap Abah dengan lirih.
Lalu Ambu berinisiatif untuk mengambil se-centong nasi hangat.
"Ambu sih makan mie gorengnya pake nasi, Bah."
Wow!
Double Carbo!
Malam-malam!
Tak mengapa. Sebagai ikhtiar Ambu yang puasa romadhon kemarin membuat bobot diri mencapai angka empat puluh satu kilogram. Masih butuh sekitar empat kilogram lagi untuk mencapai standar ideal versi suami tercinta.
"Abah juga ah makan pakai nasi...", ujarnya penuh semangat.
Baiklah, kami malam itu menjadi pasutri yang makan (terlalu) malam dengan nasi dan mie. Hmm... Kayaknya ditambah minum jus alpukat would be great! 😂


Rabu, 17 Juni 2020

Pesan untuk Generasi Alfa: Let's Read Everything!

Assalamu'alaykum, Ibu-ibu!
Ketemu lagi sama Ambu nih di blog yang tentunya udah mulai diisi tulisan kembali. Sebelumnya blog ini sempat tidak aktif karena Ambu cuti hamil dan melahirkan. Hehehe... *alasan*

Langsung aja, ya...
Sebagai Millennial Moms, keseharian kita tidak akan jauh dari aktivitas membaca. Minimal membaca katalog online shop. Hahaha...
Belum lagi beragam WhatsApp Group yang selalu kita baca isi chat-nya. Oh iya, caption Instagram juga suka kita bacain, kan... Juga beragam materi parenting yang kita dapat dari kuliah online.
Yes, let's read everything!

Tentunya hal ini merupakan langkah yang bagus untuk menumbuhkan minat baca pada anak kita yang merupakan generasi alfa, dengan catatan, membaca itu ternyata menyenangkan. Berapa kali kita terkekeh membaca jokes yang tersebar melalui broadcast message. Lalu tanpa sengaja, anak-anak kita bertanya, apakah gerangan yang membuat ibunya sumringah begitu, asik banget kayaknya...
Biasanya nih, anak kita jadi salah paham. Dia pikir yang mengasyikkan itu adalah hp-nya. Padahal, tentu saja bukan...

Kamis, 07 Mei 2020

2020: Super Mom VS Immunity

Assalamu'alaykum...
Bagaimana puasa di bulan ramadhan ini?
Semoga dimudahkan dan dilancarkan, ya...

Untuk menemani ngabuburit kali ini, aku mau ngajak diskusi mengenai kesehatan anak. Sebagai orangtua, gimana sih rasanya saat anak kita jatuh sakit?
Rasanya seperti patah hati terbesar, ya. Melihat anak yang biasanya aktif ceria jadi mendadak lemes dan lesu. Kerjaannya cuma nangis karena ga nyaman. Biasanya kalo udah sakit gini bakal repot banget. Proses melawan penyakit, recovery, mengembalikan nafsu makan anak, menaikkan kembali berat badan anak, semua rangkaian ini mau ga mau harus dilalui. Ketahanan fisik dan mental orangtua benar-benar diuji pada saat tersebut. Ini artinya, kita sebagai seorang ibu harus menjelma sebagai 'Super Mom' yang mampu menjaga kesehatan anak. #EveryMomIsASuperMom

Stimuno Sirup

Kuncinya, sebelum anak jatuh sakit, lebih baik orangtua melakukan beragam tindakan preventif. Memang benar adanya bahwa 'mencegah lebih baik daripada mengobati'. Lebih baik susah payah menjaga kesehatan anak demi tercapainya pertumbuhan sesuai dengan usianya daripada kita harus kerepotan mengurus anak yang jatuh sakit ketika imun tubuh sedang lemah. Nah, aku selama ini fokus pada pemberian vitamin alami melalui buah dan sayuran. Ternyata hal tersebut masih belum cukup. Harus ada ikhtiar lain yaitu semacam modulator untuk merangsang antibodi anak yang lebih optimal. Kali ini aku dan keluargaku mau coba 'Stimuno'. Apa sih Stimuno itu? Multivitamin kah atau jamu?

Jumat, 17 April 2020

Bandung Zoo: Parenting Failed?

Assalamu'alaykum, pembaca blog Ambu!
Kali ini mau menyuguhkan bacaan yang mungkin akan membuat jiwa jalan-jalan kita bergejolak 🤭. Pasti kangen jalan-jalan, kan...
Sambil menunggu pandemi ini selesai, yuk kita 'menyantap' liputan Ambu waktu bareng keluarga plesiran ke Bandung Zoo, akhir tahun 2019.

Berawal dari poster aneka satwa di rumah, anak-anak nampaknya sudah bisa dikenalkan mengenai hewan-hewan secara langsung. Gimana sih gajah di kehidupan nyata, ular aslinya kayak apa, termasuk aktivitas primata yang kadang bikin gumush (gemas. red). Diputuskanlah untuk menyambangi Kebun Binatang Bandung yang terletak di Tamansari, dekat ITB dan Sabuga. Dari tempat parkir, langsung diarahkan ke loket pembelian tiket. Untuk anak dengan tinggi badan di bawah 90cm masih gratis, ya...

Sampai sana, masya Alloh, kebun binatang Bandung ternyata udah tertata lebih rapi. Jalanannya udah stroller-friendly, pun untuk pengunjung yang menggunakan kursi roda. Dari hal ini aja udah bikin betah.

Sesampainya di sana, kami sekeluarga makan siang dulu di warung dekat kandang gajah. Pengalaman baru juga makan siang sambil lihat gajah pipis. Entahlah air pipisnya berapa liter. Yaudah ga usah dibahas, ya. 😆

Prediksi Ambu, orang yang bakal excited to the max akan kebun binatang ini adalah Aa Umar. Ternyata prediksi meleset, Guys!


Siap berkeliling! Alat tempur: stroller dan carrier

Jumat, 31 Januari 2020

Tulang Ikan 20 Juta

Bismillah...

Tulisan pertama di tahun 2020 ini cukup emosional bagi Ambu. Rasanya berat setiap mau mulai menulis, ada rasa sesak di dada dan air mata yang tertahan. Namun semoga ada hikmah dan manfaat yang bisa diambil dari situ.

Kejadiannya adalah hari Kamis, 16 Januari 2020. Tak ada yang berbeda dengan aktivitas Ambu kala itu yaitu sedang menyuapi kedua anak Ambu, Aa Umar dan Dedek Aydin. Menu makan siang hari itu adalah sepiring nasi dan ikan kembung goreng yang bumbunya Ambu tumbuk sendiri. Memang ikan kembung ini menjadi favorit Aa dan Dedek. 

Sekitar pukul 11.30 tiba-tiba Aa Umar laporan bahwa ada duri ikan di mulutnya. Ambu yakin bahwa tiap hendak nyuapin, duri ikan sudah Ambu singkirkan dan Ambu malah memaksa Aa Umar untuk tetap menelannya. Lalu keadaan diperparah dengan Aa Umar yang muntah dan mengeluh sangat kesakitan. Untungnya hal itu tidak berlangsung lama. Setelah lewat waktu dzuhur, saatnya jadwal anak-anak untuk tidur siang. Aa Umar nampak gelisah namun tidak menunjukkan rasa sakit seperti tadi. Memang Aa Umar ini agak kurang suka jika diminta untuk tidur siang. Sekitar pukul 14.30, Aa Umar sesekali mengeluh lagi bahwa di sekitar tenggorokannya sakit. Penasaran, Ambu coba cek. Tidak ada duri apapun. Untuk penanganan awal, Ambu minta Aa Umar menelan nasi kepal dan makan buah pisang. Tapi ia tetap mengeluh kesakitan. Saat dicek lagi, astaghfirulloh, ternyata memang ada duri ikan yang menancap di pangkal lidahnya.

Saat itu yang ada di pikiran Ambu adalah harus ada bantuan medis karena Ambu sama sekali ga bisa ngapa-ngapain untuk ambil durinya. Setelah menghubungi dokter anak yang biasa menangani Aa Umar, maka diputuskan untuk menemui dokter THT. Terlebih Ambu juga tanya ibu-ibu di WAG Orami Toddler, menurut mereka sebaiknya langsung ke dokter saja. 

Sekitar pukul 15.00 Ambu berangkat menuju rumah sakit. Astaghfirulloh... Kala itu tengah hujan angin, Ambu bertiga menggunakan jasa Grab Car. Terlihat si sopir juga cukup panik karena kondisi saat itu tidak bagus untuk melakukan perjalanan. Ditambah kami harus cari jalan alternatif agar terhindar dari macet. Kami melewati perkampungan dan ada perlintasan rel kereta api tidak berpalang otomatis, dengan kondisi hujan angin seperti itu, tidak ada sukarelawan yang biasa menjaga di sana. Kami berusaha hati-hati dan setelah waktu tempuh selama satu jam, kami sampai di rumah sakit.

Buru-buru Ambu menuju poli THT membawa Aa Umar yang kesakitan dan Dedek Aydin yang masih bingung karena baru bangun tidur. Setelah coba daftar, petugas RS mengabarkan bahwa dua orang dokter yang praktik hari itu tidak menerima pasien tanpa appointment sebelumnya. Ambu diminta datang lagi keesokan harinya. Agak kalut, Ambu mencoba cara lain yaitu apa bisa masuk ke UGD dulu baru nanti ditangani dokter THT. Di pikiran Ambu kala itu, Aa Umar harus segera diberi tindakan. Lalu saat berada di ruang UGD, dokter jaga bilang bahwa mereka tidak punya alat khusus untuk menangani Aa Umar. Agak panik dan kecewa, Ambu mencoba menenangkan diri. Ambu lihat Aa Umar dan Dedek Aydin yang mulai lapar. Ambu beri mereka susu kemasan terlebih dahulu sambil Ambu terus berpikir langkah apa yang harus Ambu lakukan. Di situ Ambu mulai bingung, kalau Ambu harus daftar poli satu hari sebelum konsul, itu maksudnya gimana, ini kan baru kejadian hari ini, apa ga ada cara lain. Bener-bener bingung. Di tengah kebingungan, salah satu tenaga medis menyarankan untuk pergi ke Rumah Sakit Khusus THT yang ternyata berada persis di belakang rumah sakit ini.

Sampailah Ambu di RS THT tersebut. Setelah daftar dan harus menunggu antrian, Ambu suapin dulu Aa Umar dan Dedek Aydin. Sesekali tetap bermain dan bersenda gurau. Ambu ajak ke playground, mencoba menjaga fitrah mereka yang gemar sekali bermain walau Ambu dalam kondisi yang cukup kalut. Begitu dipanggil ke Poli, ternyata Aa Umar harus menerima tindakan. Aa Umar dibius lokal lalu duri ikannya diambil. Selesai.

Ternyata tindakan tadi tidak sesuai ekspektasi. Aa Umar tidak kooperatif bahkan saat baru diminta buka mulut untuk disemprot obat bius lokal. Saat itu dokter bilang agar Aa Umar dibius total dan masuk ruang operasi. Terlebih durinya menancap di amandel kiri Aa Umar yang kala itu sedang bengkak. Astaghfirulloh... Ya Alloh...