Kali ini mau menyuguhkan bacaan yang mungkin akan membuat jiwa jalan-jalan kita bergejolak π€. Pasti kangen jalan-jalan, kan...
Sambil menunggu pandemi ini selesai, yuk kita 'menyantap' liputan Ambu waktu bareng keluarga plesiran ke Bandung Zoo, akhir tahun 2019.
Berawal dari poster aneka satwa di rumah, anak-anak nampaknya sudah bisa dikenalkan mengenai hewan-hewan secara langsung. Gimana sih gajah di kehidupan nyata, ular aslinya kayak apa, termasuk aktivitas primata yang kadang bikin gumush (gemas. red). Diputuskanlah untuk menyambangi Kebun Binatang Bandung yang terletak di Tamansari, dekat ITB dan Sabuga. Dari tempat parkir, langsung diarahkan ke loket pembelian tiket. Untuk anak dengan tinggi badan di bawah 90cm masih gratis, ya...
Sampai sana, masya Alloh, kebun binatang Bandung ternyata udah tertata lebih rapi. Jalanannya udah stroller-friendly, pun untuk pengunjung yang menggunakan kursi roda. Dari hal ini aja udah bikin betah.
Sesampainya di sana, kami sekeluarga makan siang dulu di warung dekat kandang gajah. Pengalaman baru juga makan siang sambil lihat gajah pipis. Entahlah air pipisnya berapa liter. Yaudah ga usah dibahas, ya. π
Prediksi Ambu, orang yang bakal excited to the max akan kebun binatang ini adalah Aa Umar. Ternyata prediksi meleset, Guys!
Siap berkeliling! Alat tempur: stroller dan carrier
Orang yang antusias banget ternyata Dedek Aydin dan Si Abah. Abah mah emang kalo dibawa ke tempat yang family friendly gini bawaannya riang gembira melebihi anak kecil π. Terus kenapa Aa Umar 'b aja' pas masuk BonBin?
Ternyata Aa Umar terdistraksi sama mainan. Hmm... Saran aja, gimana kalau penjual mainan dikhususkan di area sebelum pintu keluar. Soalnya belum juga keliling bonbin, aih, Aa Umar sudah sedikit tantrum ingin dibelikan mainan gelembung alias pistol bubble. Penjualnya bisaan lagi marketing-nya, "Udah bawa dulu aja, bayarnya nanti..."
Heyyy~
Bukan begini caranya, duhai penjual dengan tagline 'sayang anak... sayang anak...' π.
Berbagai cara sudah Ambu coba,
"Aa makan dulu..."
"Aa kan udah punya mainan ini..."
"Aa kan kesini mau lihat Harimau..."
"Aa jangan bikin Ambu ngomel, dong..."
Kalimat terakhir keluar saat anak sudah mulai susah dikondisikan dan Abah ga mau turun tangan. Duh, ini kan anak hasil 'kesepakatan bersama' di malam yang syahdu itu wahai Abah sayang, kenapa lagi gini aja Ambu yang harus terdepan. *Si Ambu lagi ngomel*
Setelah persuasi alot, yeay, akhirnya Aa beli mainan itu juga. π€£
Gimana lagi, biar dia ga cranky dan demi misi Abah Ambu kala itu untuk mengenalkan aneka satwa berjalan lancar.
Nama depan Aa (Syahin) artinya Burung Elang dalam bahasa Turki
Ini Jinora punya Akang Alshad Ahmad bukan, ya?
Selain mengenalkan jenis hewan, kami pun mengajari anak-anak mengenai aturan di bonbin yaitu tentang pemberian makanan. Di parkiran, ada mamang-mamang yang menjual seikat wortel (seharga Rp 10.000 kalau ga salah) untuk kemudian boleh secara bebas diberikan kepada rusa dan unta. Namun banyak hewan lain yang pemberian makannya harus dilakukan oleh petugas. Pengunjung jangan ambil inisiatif untuk memberi makan apapun terhadap hewan di bonbin. Aktivitas ini berjalan sesuai rencana. Anak-anak begitu semangat memberi makan hewan.
Lelaki~ Buaya darat, BUSYET! *eh kok malah nyanyi
Mandatory Photo
Dear, my Deer...
Sampai suatu ketika saat tiba di tempat penangkaran beruang madu, emapt orang Aa Teteh yang terbilang masih muda tengah berkumpul di ujung. Saat diperhatikan baik-baik, tampak dua beruang madu tengah berdiri mencoba menggapai-gapai dinding tembok. Ternyata, beruang tersebut sedang diberi minuman teh kemasan. Wait, whaaat?
Aa Umar saat itu protes, "Ambu, kok itu Om Tante kasih minum beruang. Kan kata Ambu ga boleh..."
Aduh, euy!
Di sinilah ilmu 'parenting' diuji, yaitu ketika kita mengajarkan sebuah nilai baik kepada anak namun tidak bersinergi dengan lingkungan sekitar.
"Om... Jangan kasih minum, Om!"
Suara kecil dari mulut Aa Umar itu cukup lantang untuk terdengar oleh Om dan Tante tadi. Mereka bergeming. Entah pura-pura tidak mendengar atau saking sibuknya merekam aktivitas pemberian minum beruang secara ilegal, yang mereka anggap lucu. Saat itu Ambu berpikir, apa viralin aja, nih. Zaman now kan apa-apa viral. Jiwa 'citizen journalism' Ambu membuncah. Tapi dipikir-pikir lagi, belum tentu viral dan tujuan utama ga tercapai. Tujuan Ambu kan ingin memberi tau mereka bahwa perbuatan mereka tidak benar, anak kecil aja tau, ini mereka udah dewasa tapi kok melanggar.
Nanaonan atuh, heyy??
Akhirnya, Ambu putuskan untuk melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang. Tentu setelah minta izin ke Abah untuk urus hal ini. FYI, Abah ga mau ikut campur karena dia fokus ajak jalan Dedek lihat harimau dan burung-burung. Yaudah Ambu samperin petugas yang on duty saat itu. Ambu laporkan kejadian tersebut dan kebetulan ada dokter hewan yang tengah patroli, akhirnya mereka menindaklanjuti kasus ini. Om Tante tadi ditegur dan diberi penjelasan. Mereka yang lagi selfie langsung tertunduk lesu saat sedang diberi arahan oleh dua dokter hewan. Lega juga rasanya bisa 'menyelamatkan' hewan dan 'menyelamatkan' anak-anak dari contoh perbuatan kurang terpuji.
Don't get me wrong, Guys!
Di balik selfie Ambu, ada dokter hewan sedang mengedukasi pengunjung nakal
Untuk para orangtua, memang jadi tantangan tersendiri ya ketika kita mendidik anak tapi tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan. Contoh lainnya adalah ketika kita mengajarkan anak untuk tidak nonton TV tapi oleh kakek-neneknya, anak kita diizinkan untuk nonton TV. Ga kompak gitu jadinya dalam hal ini. Anak jadi bingung dan tentunya jadi PR untuk orangtua dalam mengatasi kebingungan sang anak tersebut.
Pertanyaan polos tipikal anak kecil yang harus siap kita hadapi.
Aneka satwa di Bandung Zoo
Burung Merak 'dikencarkeun' gitu aja, Guys!
Tiga Jalu di area Aves
Chicken QatSyu Family
Coba dong share apakah ada pengalaman serupa?
Silakan komentar di bawah!
Untuk yang sudah baca sampai beres, kalian luar biasa!
Salam sayang,
Ambu Mande
Bandung Zoo
Jl. Kebun Binatang No.6, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132
Buka: 08.00 - 16.00 WIB
HTM: Rp 40.000
Instagram: @bandung_zoological
well done, Ambu..akhirnya release juga ya tulisan yg ditunggu :D
BalasHapuskayanya lebih seru baca tulisan ambu nya ya ketimbang pas lagi di kebun binatangnya
Thankie, pembaca setiaku! π
HapusNah, untuk bahan tulisan Ambu selanjutnya, kayaknya kita butuh ke Lembang Park & Zoo. *modhuss π
Ditunggu tulisannya yang lain ya ambu...
BalasHapuskadang suka seru sendiri kalo udah baca blognya.. ����
Insya Alloh, Bunda Fatih. Makasih udah nyempetin baca, ya!
Hapusπ€
Wah jadi kangen ke Bonbin, terakhir kesini bareng Ayah, Ibu, dan De Alma.. difoto sama ular lagi π
BalasHapusOh iya inget...
HapusAda fotonya ga, De?
Udah beda banget lho sekarang.
Test test bismillaaahh.. Ambuu.. Acil pengin comment ini gimana masuk enggaaakk?? norak amat yakk ahahahaa
BalasHapusIh kapan ya terakhir ke BonBinnn udah sebagus apasihh skrg ih jadi pengin ngeBandungg *emang pengin aja terus ya ahahahaa.. tutup juga gitu BonBin di sana gitu lagi covid gini Ambu? Salam ketjup buat Aa’ dan Dedek yaaaaa pada gumush2 deh di fotoo Ω Ψ§Ψ΄Ψ§Ψ‘Ψ§ΩΩΩ π
Masuuuuk~
HapusSering-sering komen ya, Acil. xD
Sempet tutup, ga tau kalau sekarang. Iya nanti disalamin ya... Kapan video call lagi, Tante Acil?
Ah kakak, bener, membuat aku jadi pingin jalan jalan. Cukup terobati dengan cerita kakak ini dan foto2nya. Jadi bisa menghayal sedang ada di sanaπππ
BalasHapusHalo, Ayah Ucub!
HapusIya kalau sudah pandemi bisa jalan-jalan beneran ke sana. Sekarang lewat blog ini dulu ya...
Terima kasih sudah menyempatkan baca! :)
Terakhir ke Bonbin Bandung tahun 2018. Saya berdua saja sama anak. Kebetulan ayhany ad acara di balai BPOM dekat/bawah jalan layang.
BalasHapusSaat itu kami langsung ke bawah, soalnya Fahmi mau naik perahu. Hhahaa... Setelahnya ke kandang kudanil dan kebetulan bisa lihat dan rekam kudanil lagi mandi terus buka mulutnya.
Banyak kenangan saya beserta anak di Bonbin Bandung ini. Semoga saat pandemi mereka marga satwa pengisi Bonbin sehat dan tetap terpantau kehidupannya. Nanti pandemi berakhir bisa ke sana lagi. Amaiin...
Hai, Mbak Okti!
HapusWah, aku tempo hari itu malah ga sempet naik perahu di bawah. Ingin lihat kuda nil juga. Waktu itu BonBin udah mau tutup.
Aamiin...
waaa aku udah lama baget ih nggak ke bandung zoo, jadi penasaran pengen ke sana deh hehehe
BalasHapusHai, Mbak Demia!
HapusAyo nanti mampir ke Bandung Zoo~
Duhh ga sabar pengen jalan2, semoga pandemi covid ini segera berakhir., Btw masih ada aja orang yang melanggar ngasih minum beruang, oiya terus orang tersebut setelah ditegur kena sanksi ga ka?
BalasHapusHai, Mbak Ina!
HapusAamiin...
Kurang tau, Mbak. Waktu mereka masih ditegur, saya sekeluarga sudah menuju pintu keluar. Semoga ada efek jera, ya...
Aku uda lama banget ga masuk ke tempat ini. Tapi tahun kemarin anak2 sempat ke sini bersama teman2 sekolahnya. Kok sedih banget sih liatnya orang itu, padahal harusnya tau mana yang boleh dikasih ke hewan mana yang ga boleh :(
BalasHapusHai, Mbak Jeanette!
HapusIya, nih... Ga ngerti motifnya mereka apa.
(((makan sambil liat gajah pipis))) tidak terlupakan pasti ehehehe
BalasHapusDuh emang ya anak-anak sekarang suka pada kenapa gitu enteng banget ngelanggar peraturan cuma demi konten lucu-lucuan yang gak lucu. Semoga setelah ditegur gak diulangi lagi sama mereka di kesempatan lainnya.
Hai, Mbak Tiwi!
HapusBetul sekali, pipisnya kayak pancoran. :D
Aamiin...
Iya, demi konten.
Serunyaaaa. Saya belum pernah ke Bandung Zoo. Tapi pengen nyoba main kesana deh sama temen temen hehe karena belum ada keluarga yang bisa diajak main.
BalasHapusHai, Mbak Afrianti!
HapusIya Mbak, banyak spot instagrammable juga. Ehehe...
Kereeen euy AA berani negur om tantenya, trus dirimu jg gercep lapor ya mba.
BalasHapusSemoga para pengunjung teredukasi sehingga ga kasih makan minum dsb sembarangan
Hai, Mbak Cindy!
HapusAamiin...
Kan kita sebagai pengunjung sudah terhibur dengan adanya satwa ya, sudah sepatutnya kita juga mematuhi tata tertib di sana.
Meskipun hanya air mineral tidak diperbolehkan ya karena aturannya memang begitu. Aku sudah lama sekali nggak ke kebun binatang, terakhir kayanya pas masih kecil :D semoga binatang2 tsb selalu terawat dan dalam kondisi yang sehat yah :D
BalasHapusHai, Mbak Marfa!
HapusAamiin...
Iya, Mbak. Kalau mau sih mereka beneran adopsi hewannya dan pelihara dengan baik ya, Mbak. Kayak Alshad Ahmad yang pelihara harimau bernama Eshan. :D
Iya banget nih, kita pengen ngajarin anak-anak untuk follow the rules juga yaaa. Tapi kadang yang lain ya begitulah huhuhu. Harus siap dengan penjelasan buat anak
BalasHapusHai, Mbak Faradila!
HapusIya nih jadi bikin anak bingung gara-gara teori dan kenyataan di lapangan berbeda.
Suka sama tindakannya teh, memang perbuatan tidak baik itu harus ditegur, siapa tahu mereka ngga sadar melakukan hal itu dan itu salah, dengan adanya teguran seperti ini semua kejadian tersebut tidak akan terulang lagi ya
BalasHapusHai, Mbak Elly!
HapusAamiin...
Jadi menimbulkan efek jera, ya...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusWow...sekarang masuk Bonbin Bandung 40 ribu yaah...?
BalasHapusKami dulu tinggal di daerah Cisitu, Ambu...jadi kalau terima raport sekolah anak-anak (TK Permana Asih), sudah bisa dipastikan kita ke Bonbin.
Tapi kalau ada event dari sekolah, kami gak bayar.
Aku pikir masuknya 25 ribu.
Hiihii~
Uda ga apdet.
Kangen Masjid Salman euuii..
Hai, Teh Lendy!
HapusWah, aya urang Bandung, euy! Hehehe
Udah khatam ya Teh ka BonBin mah da meni caket geuningan.
Aduh iya masjid salman, tempat kenanganku bersamanya. *eh
Iya..ya, ada aja pengunjung yang kurang baik etikanya. Syukurlah bisa langsung mendapat edukasi, karena seharusnya kan ikut menjaga
BalasHapusHai, Mbak Fenni!
HapusIya betul, padahal sesederhana tinggal keliling aja ya menikmati yang ada di BonBin.
Bandung Zoo itu Kebun binatang yang di samping ITB bukan
BalasHapusJadi ingat dulu pernah beberapa kali ke sana juga
Betul sekali, Mas Pringadi...
HapusBonbin dulu dan sekarang pasti beda. Hehehe
Aku berasa beneran berasa jalan2 ke zoo. Sedikit mengobati kerinduan jalan2 ke zoo yang biasanya dikerjakan tiap minggu
BalasHapusHai, Mbak Feby!
HapusWow, You're a vet! Cool...
Seru ya dunia satwa itu, Mbak.
Ya ampun, entah kenapa anakku paling ingat spal gajah yang pipis pas diajak ke kebun binatang sama bundo dan datukku. Duh duh.
BalasHapusYa banget. Kadang ortu ngajarin ginix, nenek kakeknya gitu. Seperti Bundoku nih memeperlakukan anakku dimanjaaa sekali. Sampe jatuh pun nggak boleh dan nyalahin benda sekitarnya. Sementara aku dan suami malah seringnya bilang hati hati ke si anak kami ini. Hihihi. Perjuangan.
Hai, Mbak Cha!
HapusHehehe pengalaman berkesan mungkin, ya...
Betul, Mbak. Mana kita harus jaga perasaan kakek-nenek ya... :D
Emang bener mbak, mainan bikin distraksi. Kalau saya dulu pas ke Ragunan, terdistraksi sama kaca mata juga.
BalasHapusIya, Mbak Amel... Kalau bisa para penjual mainan ada di area pintu keluar, ya... π
HapusSudah lama banget nggak ke kebun binatang. Jadi pingin main ke sana lagi.
BalasHapusSemoga bisa terlaksana setelah pandemi ya, Mbak Utari...
Hapus