QPE

QPE

Selasa, 07 Oktober 2014

Napasnya

Ketika matanya terpejam
Napasnya kadang tersengal
Kadang berat
Kadang tenang


Alhamdulillah ia masih bernapas


Jika napasnya terhenti
Sejujurnya aku tak mau
Jika napasku terhenti
Pun ia tak mau



Siapa suka perpisahan
Apalagi melalui kematian
Pelaku bunuh diri saja tak suka kematian sepertinya


Apalah manusia 
Memprediksi kematian tak kuasa
Menundanya jua tak ada daya
Bahkan baru memikirkannya saja membuat nelangsa


Kehilangan orang terpandang saja kita terkenang
Apalagi orang tersayang




Kapan napasnya terhenti?
Kapan napasku terhenti?
Siapa lebih dulu?
Bisakah saling menunggu?


Sang Maha memiliki segalanya
Termasuk tanggal kematian kita
Haruskah kita mengetahuinya di saat hidup?
Untuk apa?
Hari itu akan tiba dengan berbagai cara


Apakah tiba-tiba
Berkala
Hidup tapi koma
Atau mati suri



Semua ada waktunya
Percayalah akan hal itu


Akankah sang malaikat pencabut nyawa datang dengan riang
Atau bermuka merah padam
Bisa saja sambil berujar: kejutan!!!


Semoga kematian dapat dilalui dengan baik


Tapi bagaimana dengan napas tadi
Napasnya
Napas manusia yang tak mau manusia lain terhenti napasnya


Ia adalah suamiku
Imam hidupku
Pria yang napasnya ingin selalu kudengar


Bersamanya selalu di alam fana ini hanya harapan belaka
Oleh karenanya aku menanti kekekalan berdua
Bersamanya
Juga bersama keluarga


Jika napasku terhenti lebih dulu
Tolong bilang padanya bahwa aku tak apa

................................................................................

Jangan
Jangan dulu sok paham akan kematian
Jalani yang sekarang
Namun tetap berbekal untuk hari kemudian


Tolong bilang saja padanya
Aku bersyukur akan keagungan Sang Maha melalui dirinya
Melalui perangainya
Melalui parasnya
Segalanya


Aku berterima kasih telah dijadikan istrinya
Satu-satunya wanita yang selalu memerhatikan napasnya


Selama hidup ini
Baiknya memang terus mengamati napasnya
Lalu merenung segala rupa
Bersyukur
Berkaca
Berharap
Dan berdo'a


Tidur yang nyenyak, wahai suamiku...
Ada sebuah napas yang selalu menanti napasmu





(Seorang istri di kala malam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan santun ber-komentar!