Ibunda, apa kabar?
Semoga selalu sehat dan bahagia
Semoga selalu dilimpahkan dengan segala kebaikan
Ibunda, mohon ma'af aku tak di sana
Rasanya lumayan sedih
Ketika terbiasa melihat wajahmu tiap hari
Sedari bangun hingga terlelap kembali
Sejak kecil hingga usiaku 25 tahun
Ibunda,
selamat ulang tahun...
Aku akan selalu mengingat tanggal ini
Hari di mana engkau dilahirkan
Untuk kemudian rahimnya aku tinggali sementara waktu
Terima kasih, Ibunda
Karenamu aku belajar banyak hal
Memaknai kesederhanaan
Ketegaran
Kehidupan
Ma'afkan segala salahku, Ibunda
Tolong hapuskan rasa sakit hati atas namaku
Aku meminta ma'af sepenuh hati
Selamanya,
akan kutanggung segala sakit hati itu
Ibunda,
aku selalu ingat ceritamu akan masa kecilku
Selain kebahagiaan,
aku pun hampir meregang nyawa
Kadang aku tak ingin hidup saja
Tapi aku tak mau mati
Jika belum berbalas budi
Ibunda,
ma'afkan aku yang pernah durhaka
membangkang
melawan
mengurai air mata kepedihan
JANGAN MENANGIS IBUNDA...
Kaulah sumber ketegaranku selama ini
Apa jadinya jika kau bersedih
Walau memang kau pun berhak untuknya
Aku tak sanggup, Ibunda...
Aku pun tak sanggup menghitung pengorbananmu
Engkaulah yang menggenggam tanganku ketika aku merasakan sakit yang amat sangat
Engkaulah yang mencariku dengan sepeda pada malam hari
Engkaulah yang selalu merawatku ketika tidak sehat
Engkaulah yang selalu menguatkanku, Ibunda...
Kaulah satu-satunya yang melihatku histeris
Menangis sejadi-jadinya
Saat ayahanda meninggalkan kita semua
Ibunda, orang-orang menganggapku bengis
Hanya karena aku tak menangis di hadapan indera mereka
Kaulah yang mengetahui semuanya
Rasa sedih ini
Rasa penyesalan ini
Ketika ayahanda pergi
Hidupku sesungguhnya berhenti
Aku tak mau apa-apa lagi
Aku berhenti berusaha
Aku tak berguna
Apalagi ketika do'aku untuk bertukar nyawa dengan ayahanda tak dikabulkan oleh-Nya
Engkaulah yang membuatku bangkit
Mengatakan jika hidup ini harus terus berjalan
Mendo'akan kelulusan kuliahku
Ma'afkan kelalaianku, Ibunda...
Ulahku ini membuat orang-orang dengki menyerangmu
Aku ingin membalas mereka karena orang sebaik engkau hanya berhak untuk bahagia
Lagi-lagi engkaulah yang mengajarkan untuk tidak mendendam sesama
Perjuanganmu menikahkanku
Mewujudkan semua bahagiaku
Aku tidak seperti anak kecil yang mendapatkan permen
Tapi aku seperti mendapat pabriknya sekalian
Begitu bahagia
Mendukungku untuk terus hidup
Berumah tangga bersama pria yang kucinta
Ibunda,
aku masih kerap menangis sendiri
saat berdo'a
terlelap
dan terjaga
Kesehatan dan kebahagiaanmulah perhatian tertinggiku
Aku tak mau lagi ditinggal pergi, Ibunda...
Banyak yang membutuhkanmu
Adik-adikku...
Biarlah aku lebih dulu
Walau aku tak tahu apa yang tertulis di 'Lauful Machfudz' itu
Namun sebelum semuanya terjadi
Aku ingin memperbaiki segala hal
Ingin mendengarkan nasihatmu dengan filosofi 'gelas kosong'
Ingin merendahkan pandangan dan suaraku di hadapanmu
Seperti itu
Seperti yang pernah engkau bilang
Bahwa kau hanya ingin aku berbakti pada orang tua dengan cara tersebut
Ibunda...
Biarlah dunia tahu akan akhlak burukku
Karena aku tahu kau akan menyelamatkanku
Kau tak akan membiarkanku menjadi anak durhaka
Ma'afkan aku, Ibunda...
Aku tak ingin dibenci oleh kedua orang tua
Aku butuh ibunda dan ayahanda
Selama di dunia dan di akhirat nanti
Aku berhenti jadi anak durhaka, Ibunda...
Aku ingin keberadaanku membuatmu bahagia
Aku menyerah menjadi manusia jahat
Sekalipun godaan untuk menjadi baik begitu berat
TERSENYUMLAH IBUNDA...
Begitulah caraku memahami kasih sayangmu
Tak kusangka dianugerahi ibunda yang begitu baik
Sehingga engkau pun tak berhak mendapat anak yang tak baik
Aku tak sebaik dirimu, Ibunda...
Walau sebenarnya inginku seperti itu
Selamat ulang tahun, Ibunda...
Aku bersumpah bahwa engkau adalah ibunda istimewa
Ibunda yang selalu layak bahagia di dunia dan di akhirat kelak
(Kaka)
p.s. I LOVE YOU, MOM! :)
keren kak, ade terharu :')
BalasHapusMakasih banyak, De :*
HapusAbang udah baca belum? Hehe
iya sama-sama kak :D enggak tau kalau si abang mah
HapusOke, De.. Ditunggu tulisan buatan ade ya! ^^
Hapus