Sekitar pukul 19.15 tadi saya dan adik perempuan saya, deQinn, telah sampai di Stasiun Bandung. Kami menunggu KRD Ekonomi tujuan akhir Cicalengka yang akan berangkat pukul 19.36. Suasana di dalam stasiun cukup ramai, ditambah dengan adanya live music sebuah band. Cuaca tidak terlalu dingin, padahal sedang hujan rintik.
Sebenarnya mau cerita keadaan di dalam keretanya sih. Jadi, kereta dengan tiket seharga Rp 1500 ini merupakan
Sesaat setelah melaju, datanglah kondektur yang memeriksa tiket. Lalu lampu di dalam gerbong pun dinyalakan. Ada yang senang, ada yang kurang senang. Saya termasuk ke bagian pertama. Tak lama kemudian, ibu-ibu di sebrang tempat duduk saya membuang sampah bekas minuman gelas plastik. Anaknya sudah menegur, tapi si ibu malah senyum-senyum saja. Hmm.
Penampakan tiketnya
Oya, mungkin kalau kita lihat di film atau video-video youtube, kegiatan di kereta itu bisa diisi dengan membaca. Nah, kereta yang saya tumpangi ini idealnya dipakai tidur atau berbincang-bincang dengan teman bahkan orang asing. Kalau saya sih lebih memilih untuk....memperhatikan sekitar. Bagian dari kegiatan ini yang kurang menyenangkan adalah ketika beradu pandang dengan seorang bapak-bapak lalu bapak tersebut geer. Uugh.
Gerbong tadi lumayan penuh, tapi tidak menyesakkan. Ada beberapa yang duduk di lantai. Beberapa pedagang asongan, seperti pedagang wingko pun masih leluasa berjualan di tengah gerbong. Di sebelah kanan saya, ada seorang teteh-teteh, sepertinya pekerja, sedang main game 'Zuma' di hapenya. Saya ikut memperhatikan dan sesekali ingin tepok jidat si teteh begitu lihat dia menembakkan bola ke warna yang salah. Hehe.
Tidak lama, si teteh kalah mulu maen game-nya. Akhirnya si teteh memasukkan hape yang brand ambassador-nya Agnes Monica itu ke dalam tas. Saya kembali melihat sekeliling. Tidak ada yang menarik sih. Sepertinya sebagian penumpang juga kelelahan.
Begitu memasuki Stasiun Cimekar, saya melihat ke sebelah kiri saya. Ada seorang bapak-bapak tua yang sedang memainkan hape. Beliau duduk persis di sebelah adik saya. Awalnya saya takjub, karena merek hape si bapak adalah 'PERSIB'. Ya tentulah itu hanya stiker. Merek sebenernya tidak tau. Sepertinya produk negeri tirai bambu.
Sebenernya paragraf ini nih paragraf paling seru, inti ceritanya. Hahaha terlalu banyak basa-basi yak :D Jadi, si bapak itu agak mengangkat hapenya. Dari ekor mata saya, astaghfirullah, ternyata si bapak sedang menyaksikan film 'ehem-ehem' alias film biru. Saya ga salah liat. Asli deh. Mana saya lagi pake softlens kok, jadi kinerja indera penglihatan saya sedang maksimal. Parah banget. Dalam hati saya cuma bisa bilang "What the quack! My eyes!". Tau gitu saya tidur aja yak di kereta. Oya, sebelah si bapak kan adek saya, masih 1 SMP. Gimana kalo ade saya liat. Lagipula, ini kan tempat umum. Amoral kalo menurut saya sih melakukan aktivitas seperti itu. Harusnya dia lebih bijak yaa. Ga bisa tunggu di rumah aja apa nonton begituan. Coba si bapak nonton trailer Iron Man 3 kek. Ugh. Parah deh ini bapak-bapak.
Ah semoga lain kali saya tidak menemukan bapak-bapak pervert lagi. Semoga sih ga ada bapak-bapak pervert yang berkeliaran di muka bumi ini.
Yaudah segini aja yaa. Saya harus cari boorwater nih untuk ngobatin mata yang terkena polusi tadi :p
Bon Nuit!
QPE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan santun ber-komentar!