"Seberapa penting sih masa lalu buat kamu?"
Pertanyaan ringan yang dilontarkan ini membuat suasana menjadi kikuk. Agaknya perkara kerja kelompok kali ini bukan mengenai UTS semata, melainkan tentang 'Universitas Kehidupan'.
"Yes! Akhirnya beres juga.."
"Nilai A sudah di tangan!"
"Hahaha.. pede banget!"
"Aamiin-kan aja, yuk!"
"Aamiin..."
Lalu mereka berlima pulang menuju kost-nya masing-masing. Kebetulan tidak terlalu jauh dari kafe tempat mereka berkumpul tadi. Sekumpulan anak kuliah semester 5. Tiga perempuan dua laki-laki.
***
Lho, pertanyaan tadi tidak ada yang menjawab?
Bukan tidak ada yang menjawab. Tidak ada yang mau membahasnya. Masing-masing dari mereka menjawabnya ketika pulang, itupun jawaban di dalam hati. Berikut batin mereka akan pertanyaan tadi.
Masa lalu. Lebih mudah mengenang masa lalu yang berisi hal-hal yang menyenangkan. Siapa yang mau melakukan kesalahan.
Masa lalu. Menyebutnya saja membuat muak apalagi harus mengingatnya. Masa lalu penuh penyesalan, membuat hidup tidak fokus dan kehilangan tujuan. Menyebalkan.
Kita kan hidup di masa sekarang, ngapain ngomongin masa lalu. Hahaha. Pertanyaan ga penting.
Masa lalu adalah sejarah. Manusia jangan melupakan sejarah. Itu kata Bung Karno, bukan kata saya.
Masa lalu... Hmm...
Itulah jawaban dari ke-5 mahasiswa/i tadi.
Ada yang merasa terwakili?
Ada jawaban lain?
Terima kasih sudah membaca. Kamu baik sekali. 😊
-QPE-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan santun ber-komentar!