QPE

QPE

Kamis, 18 Juni 2015

CERAMPEN #1: Duka Seorang Teman

Aku kebingungan. "Dompetku hilang.."
Aku sebal. "Dia tidak peka sama sekali. Kenapa, sih?"

"Selalu saja hujan!"
Aku bosan. "Bisnya tak kunjung tiba.."
Aku menggerutu banyak hal.


***

Aku mendengarkan.

***

"Kamu pikir manusia tak pernah sedih?"
"Bukankah manusia selalu bermasalah?"

"Hidup macam apa yang tengah kamu jalani?"
"Tak mengerti cara berteman?"

***

"Kamu kira hanya karena aku tak pandai mengumbar duka sepertimu, pertemanan ini tak harus ada?"

***


         Ini adalah kisah dua orang yang saling menganggap teman. Orang ke-1 merasa orang ke-2 tidak tahu cara berteman karena perkara berbagi duka. Mungkin ini hanya wujud dari rasa malunya yang terus mengeluh banyak hal tatkala temannya hanya mendengarkan. Ia ingin simbiosis mutualisme.
          Orang ke-2 sepertinya bukan tipe manusia yang terbuka akan segala hal sehingga dia tak pernah berbagi duka padahal tetap ingin berteman.
          Jika ingin menjadi orang ke-3, ke-4, dan seterusnya, silakan memihak pada salah satunya atau tidak sama sekali.



Terima kasih sudah membaca! Kamu baik sekali...
Salam, QPE.

2 komentar:

  1. We want more,we want more..aku suka syayang cerita yang plot twist gini.hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hey there, loyal reader! ^^
      Iya insha Allah akan ada cerampen-cerampen berikutnya.
      Makasih syayaaaang udah nyempetin baca. *sodorin ramen*

      Hapus

Silakan santun ber-komentar!