Q: Nanti aku duluan yaa yang mati..
S: Ga mau ah. Aku aja duluan yang mati.
Q: Yaudah, kamu duluan yaa..
S: Hah! Ga mau juga. Barengan aja gimana?
Q: Hehehe. Emang kalo aku mati kenapa?
S: Ga mau. Aku mau ikut kamu..
Q: Ya jangan dong. Nanti yang kirimin aku Yaasiin siapa..
Sebelum kita saling menyayangi, sebelum kita bertemu, bahkan jauh sebelum kita lahir, Tuhan telah menuliskan kapan kita akan mati. Kematian yang begitu menjadi misteri, Lauful Mahfudz yang tersembunyi, membuat kita justru menjalani hidup dengan berhati-hati.
Natalitas untuk Mortalitas.
-QPE-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan santun ber-komentar!