Bismillaah...
Memasuki tahun ke-3 pandemi Covid-19 tentunya menimbulkan begitu banyak kisah. Suka dan duka silih berganti sehingga tiada daya dan upaya selain berserah pada-Nya.
Alhamdulillaah 'ala kulli haal
Melalui postingan ini, aku ingin menorehkan barisan kata penuh rasa mengenai sebuah tekad dan sedikit perjuangan dalam hal melepas segala kesenangan duniawi.
Memutuskan untuk menonaktifkan akun Instagram adalah salah satunya. Melalui pertimbangan matang, sedikit indecisive, disertai dengan konsultasi intens dengan suami, akhirnya diputuskan untuk cuti sementara dari dunia medsos pada platform tersebut.
Apa ya yang membuat ragu?
- IG menjadi media sharing dengan interaksi paling tinggi untukku
- postingan feed berupa carousel content dan rangkaian story berkait begitu menyenangkan bagiku
- tentunya feedback berupa manfaat dan inspirasi dari warganet yang notabene saling kenal memberi semangat tersendiri
Kisah lain adalah mengenai hengkangnya diri ini dari pelbagai komunitas baik sebagai anggota maupun pengurus. BERAT RASANYA.
Alasan utama adalah isu teknis yaitu memori internal ponsel pintar Nokia kesayanganku yang kurang mumpuni. Ribuan chat dari puluhan komunitas?
Hmm...
Di luar itu semua, ada sebuah alasan mendasar yang membuatku melakukan kedua hal di atas, ALASAN KELUARGA.
Insyaa Allah per tahun ini aku ingin lebih fokus, mindful, ngga kedistraksi notif medsos, dalam hal membersamai anak-anak. Mendampingi mereka sekolah, menjadi sebaik-baiknya guru sepanjang masa, dan tentunya mengharap ridha Allah Azza wa Jalla atas peran mulia ini.
Insyaa Allah...
Ke depannya, tidak menutup kemungkinan aku akan main medsos lagi ditambah cukup banyaknya chat yang masuk dari sesama ibu yang rata-rata bilang kangen sama postinganku. Baper deh, sungguh...
Di akhir tulisanku dan sedikit renunganku mengenai tindakan ini, bermuara pada pertanyaan:
"Sejauh mana mempersiapkan diri akan keberadaan suami dan anak-anak di dunia fana ini yang ternyata bisa menjadi sebuah ujian?"
Ya Allah... Ya Rabbi...
Pertanyaan sulit yang menuai genangan air mata di wajah manusia dha'if ini.
Jangan berputus asa!
(Coba untuk) S E M A N G A T!
Salam,
Ambu Mande